Kamis, 08 Maret 2012

makalah Kecersdasan Majemuk


ABSTRAKSI
Kecerdasan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses dan gagalnya Peserta Didik belajar di sekolah. jenis kecerdasan , yaitu: (1) Kecerdasan Verba(bahasa), (2)Kecerdasan Logika (matematika), (3) Kecerdasan Spasial (visual), (4) Kecerdasan Tubuh ( kinestetik), (5) Kecerdasan Musikal (ritmik), (6) Kecerdasan Interpersonal, (7) Kecerdasan Intrapersonal, dan (8) Kecerdasan Spiritual.

Kata Kunci : Kecerdasan majemuk, sekolah, matematika


A.    PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Kecerdasan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses dan gagalnya Peserta Didik belajar di sekolah. Peserta Didik mempunyai taraf kecerdasan rendah atau di bawah normal sukar untuk diharapkan memperoleh prestasi yang tinggi. Tetapi tidak ada jaminan bahwa dengan taraf kecerdasan tinggi seseorang secara otomatis  dia  akan sukses belajar di sekolah.
Ada banyak kecerdasan yang dimiliki setiap orang. Teori ini juga menekankan pentingnya “model” atau teladan yang sudah berhasil mengembangkan salah satu kecerdasan hingga puncak.( Howard Gardner )
2.      Rumusan Masalah
a.       Apa sajakah yang termasuk dalam kecerdasan majemuk?
b.      Bagaimana kecerdasan majemuk dalam pembelajaran matematika?
c.       Apakah manfaat dari kecerdasan majemuk?
d.      Bagaimana cara mengembangkan multiple intelligences?

  1. MACAM-MACAM MULTIPLE INTELLIGENCES ( KECERDASAN MAJEMUK)
Dalam buku konsep dan makna pembelajaran “( Siagala, 2005 : 84 ) memaparkan terdapat delapan jenis kecerdasan , yaitu: (1) Kecerdasan Verba(bahasa), (2)Kecerdasan Logika (matematika), (3) Kecerdasan Spasial (visual), (4) Kecerdasan Tubuh ( kinestetik), (5) Kecerdasan Musikal (ritmik), (6) Kecerdasan Interpersonal, (7) Kecerdasan Intrapersonal, dan (8) Kecerdasan Spiritual.
1.      Kecerdasan Verba
Kecerdasan dalam penggunaan bahasa ( bicara, mendengar, membaca, menulis). Mereka yang memiliki atau mengasah kecerdasan ini dapat mengikuti dengan baik pembelajaran klasikal dan metodologi tradisional.
2.      Kecerdasan Logika
Yaitu kecerdasan dalam penggunaan angka atau bilangan, hubungan sebab akibat, dan problem solving.  Seorang yang memiliki atau mengasah kecerdasan ini dapat mengikuti pembelajaran dalam klasikal
Bentuk kecerdasan ini termasuk yang paling mudah distandarisasikan  dan diukur. Kecerdasan ini sebagai pikiran analitik dan sainstifik serta bisa melihatnya dalam diri ahli sains , programer komputer, akuntan, banker, dan tentu saja ahli matematika.
3.      Kecerdasan Spasial
Kecerdasan yang meliputi kemampuan untuk pengamatan secara visual, mengimajinasikan apa yang sedang dibicarakan untuk membangun pengertian tetap atau baru. Mereka yang memiliki kecerdasan ini senang dengan model pembelajaran yang menggunakan grafik , peta, tabel, puzzle atau apa saja yang dapat dilihat.
4.      Kecerdasan Tubuh
Bentuk kecerdasan ini memungkinkan terjadinya hubungan antara pikiran dan tubuh yang diperlukan untuk berhasil dalam aktivitas-aktivitas seperti menari, melakukan pantomim, berolahraga, seni bela diri, dan memainkan drama.
5.      Kecerdasan Musikal
Kecerdasan yang meliputi penguasaan pola-pola , ritme, instrumen, ekspresi musik dan mudah mengingat pelajaran yang diiringi musik.
6.      Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan dalam bersosialisasi  sehingga seseorang yang cerdas interpersonalnya akan mudah bergaul dan senang belajar kelompok. Profesi yang sesuai : Politisi, guru, pemimpin religius, penasehat, penjual, manager, dan public relection.

7.      Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan dalam berdialog  dengan perasaan, nilai-nilai, dan gagasan sendiri . Mereka yang memiliki kecerdasan ini cenderung pendiam namun memikir yang dalam tentang hal-hal yang mereka pelajari , senang  belajar dengan menyendiri, dan suka merenung.
8.      Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan yang dimiliki bila diikuti dengan atau melalui aktivitas . Mereka yang memiliki kecerdasan ini senang dengan pembelajaran yang melibatkan aktivitas fisik seperti game , olahraga, dan praktik.
9.      Kecerdasan Natural
Kecerdasan untuk dapat bekerjasama dan menyelaraskan diri dengan alam atau lingkungan. Mereka yang memiliki kecerdasan  ini senang pembelajaran  di luar ruangan , karyawisata, ramah, dan perhatian terhadap kondisi alam.
10.  Kecerdasan eksistensial
Kecerdasan dalam memahami makna hidup sehingga umumnya seseorang yang cerdas secara spiritual akan memiliki kelebihan  yang terlihat dari integritas, karakter dan nilai hidup yang dimilikinya. Beragam aspek kecerdasan dalam diri seseorang secara bersama-sama membangun tingkat kecerdasan  orang tersebut.
Kecerdasan beragam inilah yang membuat masing-masing orang memiliki kepribadian yang unik dan tidak sama satu dengan yang lainnya. Seseorang dapat memiliki beberapa bahkan semua kecerdasn tersebut dengan selalu mengasah dan melatih semua potensi yang ada pada dirinya www.sekolahindonesia.com

C.    Kecerdasan Majemuk dalam Matematika
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang penting sebagai bekal dalam kehidupan sehari-hari. Matematika adalah dasar dalam studi lebih lanjut dan dasar bagi pengembangan ilmu lainnya. Sehingga matematika dapat dijadikan sebagai bidang keilmuan yang wajib dipersiapkan sejak dini.
Salah satu sarana dalam mempersiapkannya adalah melalui pendidikan formal di bangku sekolah, tetapi pada kenyataannya matematika kurang diminati oleh siswa, dan siswa merasa takut terhadap matematika. Padahal minat merupakan salah satu penentu prestasi belajar.
Faktor tidak diminatinya matematika adalah pembelajaran yang tidak memfasilitasi kecerdasan majemuk  yang ada pada siswa. Pembelajaran di sekolah hanya bertumpu pada satu atau dua jenis kecerdasan saja (kecerdasan matematika dan kecerdasan linguistik). Padahal sisiwa memiliki delapan kecerdasan sebagai potensi yang disebut kecerdasan majemuk.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar matematika siswa.
Dengan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk, siswa yang dengan beragam dominasi kecerdasan dapat terfasilitasi pada saat belajar matematika, sehingga hasil belajar siswa  dari segi kognitif (prestasi belajar) dan afektif (minat) meningkat.
Sehingga hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

D.    Manfaat Multiple Inteligences di Dalam Proses Pendidikan yang Dilaksanakan
Kita dapat menggunakan kerangka kecerdasan majemuk  dalam       melaksanakan proses pengajaran secara luas. Aktivitas yang dapat dilakukan seperti menggambar, menciptakan lagu, mendengarkan musik, dan melihat pertunjukan dapat menjadi pintu masuk yang vital ke dalam proses belajar. Bahkan siswa yang penampilannya kurang baik pada saat proses belajar  menggunakan pola tradisional (menekankan bahasa dan logika). Jika aktivitas ini dilakukan akan memunculkan semangat mereka untuk belajar.
Dengan kecerdasan majemuk, maka anda menyediakan kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kebutuhan, minat, dan talentanya.
Peran serta orang tua dan masyarakat akan semakin meningkat dalam mendukung proses belajar mengajar. Hal ini bisa terjadi karena setiap aktivitas siswa di dalam proses belajar akan melibatkan anggota masyarakat.
Siswa akan mampu menunjukkan dan bebagi tentang kelebihan yang dimilikinya. Membangun kelebihan yang dimiliki akan memberikan suatu motivasi untuk menjadikan siswa sebagai seorang spesialis.
Pada saat anda mengajar untuk memahami siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang positif dan meningkatkan kemampuan untuk mencari solusi dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya.
Kecerdasan Majemuk memberikan pandangan bahwa terdapat sembilan macam kecerdasan yang dimiliki oleh setiap orang. Yang membedakan antara satu dengan yang lainnya adalah komposisi atau dominasi dari kecerdasn tersebut.

E.     Mengembangkan Kecerdasan Majemuk  Siswa  
Mengembangkan kecerdasan majemuk anak merupakn kunci utama untuk kesuksesan  masa depan anak. Sebagai orang tua masa kini kita sering kali menekan  agar  anak berprestasi secara akademik di sekolah menjadi juara.
Mengembangkan kecerdasan majemuk anak merupakn kunci utama untuk kesuksesan masa depan anak. Peran orang tua dalam memberikan latihan-latihan dan lingkungan yang mendukung jauh lebih penting dalam menjadikan kecerdasan seorang anak.

F.     Peran Guru  dalam Pembelajaran
Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk diperoleh anak-anak ataupun orang dewasa. Pendidikan menjadi salah satu modal bagi seseorang agar dapat berhasil dan mampu meraih kesuksesan dalam hidupnya. Mengingat akan pentingnya pendidikan maka pemerintah pun mencanagkan program wajib belajar sembilan tahun. Melakukan perubahan kurikulum dan untuk mencoba mengakomodasikan kebutuhan siswa.
Kecerdasan intelektual bukan hanya mencakup kecerdasan logika dan verba , tetapi juga harus dilihat dari aspek kinetis, musikal, visual-spartial, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis.
Kita cenderung hanya menghargai orang yang memang ahli di dalam kemampuan logika dan bahasa. Kita harus memberikan perhatian yang seimbang terhadap orang-orang yang memiliki talenta(gift) di dalam kecerdasan yang lainnya.
Melihat betapa penting proses pembelajaran bagi manusia terlepas sedikit  atau banyak, peran guru sangat penting . Guru sebagai sosok pribadi , manusia yang monopluralis memiliki banyak kelemahan dan kelebihan. Namun demikian kelemahan yang dimiliki seorang guru selayaknya tidak menjadi penghambat dari berlangsungnya proses pembelajaran itu sendiri.
Mengingat manusia adalah makhuk monopluralis , yaitu manusia yang memiliki banyak unsur kodrat (plural), namun merupakan  satu kesatuan yang utuh. Jika ditinjau dari kedudukannya, susunan, dan sifatnya,  manusia bersifat monodualis. Sebagai makhluk Tuhan dan sebagai makhluk individu yang terdiri dari unsur jiwa dan raga.
Maka guru dalam proses pembelajaran juga  harus memandang siswa sebagai makhluk monopluralis. Dengan demikian  maka semua potensi yang dimiliki oleh siswa dapat berkembang dengan optimal.Dan semua potensi yang dimilikinya dapat digunakan untuk memanusiakan manusia dalam proses pembelajaran.

G.    KESIMPULAN
Dalam buku konsep dan makna pembelajaran “( Siagala, 2005 : 84 ) memaparkan terdapat delapan jenis kecerdasan , yaitu: (1) Kecerdasan Verba(bahasa), (2)Kecerdasan Logika (matematika), (3) Kecerdasan Spasial (visual), (4) Kecerdasan Tubuh ( kinestetik), (5) Kecerdasan Musikal (ritmik), (6) Kecerdasan Interpersonal, (7) Kecerdasan Intrapersonal, dan (8) Kecerdasan Spiritual
Kecerdasn Majemuk memberikan pandangan bahwa terdapat sembilan macam kecerdasan yang dimiliki oleh setiap orang. Yang membedakan antara satu dengan yang lainnya adalah komposisi atau dominasi dari kecerdasn tersebut.
Dengan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk, siswa yang dengan bergam dominasi kecerdasan dapat terfasilitasi pada saat belajar matematika, sehingga hasil belajar siswa  dari segi kognitif ( prestasi belajar) dan afektif (minat) meningkat.
Maka guru dalam proses pembelajaran juga  harus memandang siswa sebagai makhluk monopluralis. Dengan demikian  maka semua potensi yang dimiliki oleh siswa dapat berkembang dengan optimal.

DAFTAR PUSTAKA
Subiyantoro,Andre. 2009. ”Kecerdasan Majemuk. http://andreysubiantoro.jigsy.com/2009/03/03/aktivitas-belajar/. Diakses tanggal 15 Juni 2009

Contoh Kata Pengantar & Daftar isi


                              KATA PENGANTAR

Puji syukur  kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang  Maha Esa atas terselesaikannya makalah ini. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik semester dua  FKIP Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Di dalam makalah ini kami membahas tentang  Kecerdasan Majemuk dalam menunjang proses pembelajaran matematika.
Makalah ini sudah barang tentu jauh dari sempurna. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah ini. Tidak luput kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannya makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kemaslahatan umum.




                                                                                                            Penyusun












DAFTAR  ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .........................................................................      2
DAFTAR  ISI .......................................................................................      3
ABSTRAKSI.........................................................................................      4
A.     PENDAHULUAN.....................................................................        4
            1. Latar Belakang....................................................................         4
            2. Rumusan Masalah.................................................................       4
B.     Macam Kecerdasan Majemuk ....................................................        4
C.     Kecerdasan Majemuk Dalam Mengajar Matematika ................         7
D.     Manfaat Kecerdasan Majemuk .................................................         8
E.      Mengembangkan Kecerdasan Majemuk............................                9
F.      Peran Guru dalam Pembelajaran.................................................       9
            Kesimpulan ........................................................................................       10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................       11
            

Cara Membuat Akun PayPal Untuk Transaksi Online

Terkadang para pemula sering bingung untuk mencairkan uangnya dari bisnis online, terutama pembayaran dari pembeli yang berasal dari negara lain. Kalau dari dalam negeri sich gampang saja, diantaranya memakai sistem transfer bank lokal di Indonesia. Tapi kalau pembayaran antar negara, lebih efektif menggunakan pembayaran online yang umum digunakan di internet seperti PayPal, E-gold, Alertpay, Stormpay, Moneybookers, Liberty Reserve, Webmoney, Pecunix dan lain-lain. Online Payment ini sangat penting perannya untuk menghasilkan uang di internet karena mempermudah proses transaksi keuangan yang dilakukan dan juga menghindari terlalu banyak pemakaian kartu kredit di internet karena dinilai kurang aman atau membutuhkan waktu yang relatif lama bila melibatkan bank konvensional. Online Payment ini ibaratnya sebagai banknya internet, sehingga bisa menerima uang dari pihak lain dan juga membayar ke pihak lain serta bisa melakukan penarikan uang.

KECERDASAN INTRAPERSONAL


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Mendidik anak bukan hal yang mudah, Guru dan orang tua harus paham betul dengan kondisi, perilaku dan karakter anak dengan baik. Di lingkungan kita sudah lazim dikenal bahwa anak yang pintar adalah anak yang nilai raport atau ulangan yang bagus atau hal-hal yang ukurannya sifatnya masih belum menjadi representasi menyeluruh dari kecerdasan anak . Seorang anak bisa jadi unggul di bidang tertentu dan lemah di bidang lain. Dengan kata lain, anak memiliki tipe kecerdasan yang berbeda-beda.
Lebih lanjut dinyatakan bahwa kecerdasan ada pada diri  setiap orang tetapi dengan tingkat yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki cara unik untuk menyerap dan mengaktualisasikan informasi dan pengetahuan.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis mengambil judul : KECERDASAN INTRAPERSONAL
B.     IDENTIFIKASI MASALAH
Sesuai dengan judul makalah ini “Kecerdasan Intrapersonal”, terkait dengan Teori yang dikembangkan oleh Howard Gardner, dari Harvard University, Dia menyebutkan bahwa kecerdasan dapat dilihat dari 9 macam. Seringkali kita hanya menilai kecerdasan dari satu macam saja.
9 Macam Kecerdasan menurut Gardner
1.             Kecerdasan Logika Bahasa (Logical-linguistic), yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan kata dan bahasa (orator, penulis, penyiar, dll).
2.             Kecerdasan Logika Matematika (Logical-mathematical) adalah kecerdasan yang berkaitan dengan angka dan pemecahan masalah (ahli matematika, bankir, dll).
3.             Kecerdasan Spasial (Spatial), yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan gambar dan citra visual (sutradara, desainer, seniman, dsb).
4.             Kecerdasan Musik (Musical), yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan kepekaan terhadap tinggi rendah nada dan suara (penyanyi, komposer, dll).
5.              Kecerdasan Kinestetik (Bodily-Kinesthetic), yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan gerak tubuh (atlet, penari, dsb).
6.             Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal), yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan interaksi sosial (politisi, psikolog, pekerja sosial, dsb).
7.              Kecerdasan Intrapersonal (Interapersonal), yaitu kecerdasan yang berkaitan pemahaman diri (psikolog, spiritualis, penulis, dll).
8.              Kecerdasan Naturalistik (Naturalistic), yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan perhatian/kepekaan terhadap alam dan lingkungan (ahli biologi, pecinta alam, aktivis lingkungan, pendaki gunung, dll).
9.             Kecerdasan Eksistensial (Existensial), yaitu kecerdasan yang berkaitan kepekaan menghubungkan antara keberadaan diri (eksistensi diri) dengan alam semesta (filosof, spiritualis, ilmuwan, seniman, dsb).

Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1.          Apa yang di sebut dengan Kecerdasan Intrapersonal ?
2.          Pengertian Kecerdasan Intrapersonal
3.          Memanfaatkan Kecerdasan Intrapersonal untuk Pengembangan Diri
4.          Ciri-ciri anak yang mempunyai Potensi Kecerdasan Intrapersonal
B.     PEMBAHASAN MASALAH.
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas adalah :
a.              Pengertian Kecerdasan Intrapersonal;
b.             Kecerdasan Intrapersonal untuk Pengembangan Diri;
c.              Ciri-ciri Anak yang mempunyai Potensi Kecerdasan Intrapersonal;
d.            Peranan Guru dan Orangtua untuk potensi anak dalam kecerdasan intrapersonal supaya bisa berkembang dengan baik dan maksimal.


C.    METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan cara study Literatur yakni penulis mengumpulkan bahan dan konsep dari buku dan jalur internet.

D.    SISTEMATIKA  PENULISAN
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
B.     IDENTIFIKASI MASALAH
C.     PEMBAHASAN MASALAH
D.    METODE PENULISAN
E.     SISTEMATIKA PENULISAN

BAB II PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN KECERDASAN INTRAPERSONAL.
B.     KECERDASAN INTRAPERSONAL UNTUK PENGEMBANGAN DIRI
C.     CIRI-CIRI ANAK YANG MEMPUNYAI POTENSI KECERDASAN INTRAPERSONAL
D.    PERANAN GURU DAN ORANGTUA UNTUK POTENSI ANAK DALAM KECERDASAN INTRAPERSONAL SUPAYA BISA BERKEMBANG DENGAN BAIK DAN MAKSIMAL


BAB III PENUTUP
A.    SIMPULAN
B.     SARAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB II
PEMBAHASAN

A.           PENGERTIAN KECERDASAN INTRAPERSONAL.
Kecerdasan Intrapersonal adalah kecerdasan memahami diri sendiri, kecerdasan mengetahui siapa dirinya sebenarnya. Walaupun paling sulit dimengerti, kecerdasan ini mungkin paling penting diantara kedelapan kecerdasan.
Kecerdasan intrapersonal tercermin dalam kesadaran mendalam akan kesadaran diri. Kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri, yang melibatkan kemampuan untuk secara tepat dan nyata menciptakan gambaran mengenai diri sendiri.
Suparno menjelaskan kecerdasan intrapersonal sebagai kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasar pengenalan diri itu. Seperti yang diungkapkan  Jasmine, orang dengan kecerdasan intrapersonal tinggi pada umumnya mandiri.
Selain itu, mereka memiliki rasa percaya diri yang besar serta senang bekerja berdasarkan program sendiri dan hanya dilakukan sendirian. Bagian depan otak memainkan peran dalam pengetahuan intrapersonal. Kerusakan di bagian bawah dari bagian depan otak kemungkinan menyebabkan orang mudah tersinggung, sedangkan kerusakan di bagian atas kemungkinan besar menyebabkan sikap acuh tak acuh, kelesuan, kelambatan, dan apati (semacam depresi kepribadian).
Anak autis merupakan contoh seseorang dengan kecerdasan intrapersonal yang cacat. Anak itu mungkin bahkan tidak mampu merujuk pada diri sendiri, tetapi di waktu yang sama mampu dalam bermusik, matematika atau kemampuan lain. Kecerdasan intrapersonal tinggi dimiliki para pendo’a batin dan pembimbing rohani.



B.            KECERDASAN INTRAPERSONAL UNTUK PENGEMBANGAN DIRI
Kecerdasan Intrapersonal (personal management) adalah : Kecerdasan berkaitan dengan kemampuan individu yang memiliki kemauan kuat dan tak mudah untuk ditentang kemauannya. Misalnya : saya harusnya menerima tawaran dia, karena dengan menerima tawaran itu peluang saya jauh lebih besar untuk ….., saya harus lebih tegas lagi terhadap dia karena hanya dengan cara ini saya …..Sedangkan mereka yang rendah Intrapersonalnya (level 8 – 10 ), kemauannya mudah diarahkan oleh pihak lain.
Oleh karena itu mereka tidak disarankan untuk menggunakan kecerdasan ini dalam pengembangan dirinya. Banyak keraguan ketika ia berbicara dengan dirinya sendiri. Bila kecerdasan interpersonalnya lebih tinggi maka individu ini cenderung untuk berbicara dengan dirinya sendiri tentang orang lain bukan kemauan dirinya. Seperti : “hari raya (lebaran) sudah dekat, bagaimana Ani (teman) bisa dapat tiket bis, sedangkan neneknya meninggal…. kasihan dia, bagaimana ia bisa pulang…… “dsb.
Berbicara terhadap diri sendiri seringkali dilakukan oleh individu dengan kecerdasan intrapersonal yang tinggi. Dalam keadaan kesadaran penuh ( realita sehari-hari) individu cenderung menggunakan kecerdasan ini setiap melakukan sesuatu. Teknik yang sering dilakukan oleh individu adalah dengan model affirmasi . Seperti : “saya harus…, saya memang harus melakukan itu …. “dengan cara mengulang kalimat tersebut beberapa kali untuk melakukan penguatan atas tindakan yang akan dilakukannya. Namun teknik yang lebih tepat lagi adalah model incantation dimana ia melibatkan faktor emosi dan gerak ketika dia mengulang kalimatnya. Karena setiap tindakan manusia pasti melibatkan faktor emosi. Langkah yang tepat adalah dengan urutan sebagai berikut : THINK – FEEL – DO , tetapi kebanyakan manusia melakukannya dengan DO – THINK – FEEL , setelah melakukan kemudian ia menyesal. Kondisi ini juga menginformasikan bahwa manusia bertindak dikuasai oleh kebiasaannya dan kebiasaan itu dilakukan karena pengaruh ketidaksadaran (alam bawah sadar).
Latihan yang tepat adalah pada saat kesadaran mengalami penurunan dan ketidaksadaran meningkat, hal ini terjadi pada saat otak berada pada gelombang theta atau tubuh dalam keadaan relaks atau malam menjelang tidur. Gunakan waktu sebelum tidur untuk menginstall alam bawah sadar kita. Hal yang dapat dilakukan adalah :
1.        Membuat rencana yang akan dilakukan keesokkan harinya.
Membayangkan apa yang perlu dilakukan pada keesokkan hari di kantor, bayangkan anda dapat melakukannya dengan baik, bayangkan anda telah menyelesaikannya dan bayangkan pula reaksi apa yang akan terjadi pada orang-orang disekitar anda dan bagaimana perasaan anda sendiri. Gambarkan perasaan itu dengan jelas.
2.      Evaluasi hasil yang dicapai pada hari ini
Sebaiknya kegiatan ini dapat dilakukan rutin untuk dapat mengevaluasi kemajuan yang kita capai. Tindakan apa sajakah yang pada hari ini dapat kita lakukan dengan lebih baik dan tindakan-tindakan apa sajakah yang belum dilakukan dengan baik. Ada sebagian orang juga memanfaatkan moment ini untuk mempertimbangkan tentang apa yang tak bisa ia terima berkaitan dengan perkataan dan perlakuan pihak lain terhadap diri kita. Mempertimbangkan berarti menimbang dan kegiatan menimbang perlu dilakukan dengan dua sisi. Yaitu bagaimana kita melihat dari sudut pandang orang lain dan diri kita. Dasar pemikirannya bahwa tak ada orang yang tak mengambil keputusan yang terbaik di dalam hidupnya, Oleh karena itu banyak orang mempertahankan pendapatnya sendiri yang dianggapnya benar.
Sedangkan qualitas keputusan ditentukan oleh dasar pertimbangannya,  keputusan yang kurang tepat adalah karena dasar pertimbangannya saja yang kurang dan itu adalah hal yang wajar. Kegiatan evaluasi ini mampu meningkatkan kecerdasan emosional kita sehingga kita mampu memperbaiki diri kita dalam kaitannya dengan pihak lain, bukankah dalam setiap persoalan pasti ada hikmah yang dapat dipetik.
3.      Gunakan ungkapan “ saya sedang dalam proses”
Ada kalanya kita sulit percaya bahwa semua hasrat dan harapan kita akan terwujud menjadi kenyataan, terutama bila kita terus menerus fokus pada kenyataan bahwa kita belum berhasil mencapai apa yang kita cita-citakan. Dasar pemikirannya adalah bila kita tak meyakini sesuatu itu terwujud maka kita sulit menumbuhkan kemauan untuk mewujudkannya. Karena segala sesuatu yang ada didunia semua terwujud 2 kali, pertama didalam benak kita dan kemudian menjadi ada. Apa yang dipikirkan akan dapat terwujud. Namun nilai-nilai di alam bawah sadar juga ikut berperan dimana ia akan menolak apa yang coba kita ciptakan dialam pikir. Oleh karena itu gunakan kalimat “ saya sedang dalam proses untuk mendapatkan ….. “
4.      Menggunakan pilihan kata yang tepat.
Kata-kata yang digunakan dapat diterima atau ditolak oleh alam bawah sadar ( nilai yang telah ada sebelumnya). Kata seksi atau ideal lebih sesuai bila digunakan untuk melangsingkan tubuh dibandingkan kata-kata “saya ingin kurus…”. hal ini dapat dijelaskan, dimana pada saat kita kanak-kanak, perlakuan orang-orang disekitar kita kurang memberikan nilai yang positif terhadap anak yang kurus. Persepsi itu tentunya tertanam dan menjadi nilai keyakinan kita.
5.      Model persetujuan dan koreksi (sandwich +, -, + )
Kita perlu sadari bersama bahwa proses masuk pasti lebih lama dari proses keluar. Oleh karena itu untuk dapat masuk dan membuat koreksi atas nilai atau belief yang salah maka kita perlu menggunakan model persetujuan lebih dulu baru kemudian melakukan koreksi dan diakhiri dengan model persetujuan. Berikut ini kami berikan contoh dialog ibu dan anak :
Ibu : “tadi siang Ali dimarahi oleh Eyang..ya”
Anak : menganggukkan kepalanya
Ibu :” perasaan Ali tak enak ya, waktu dimarahi. Ali merasa mangkel dan tidak terima..
mama dulu juga pernah mengalami seperti itu …”
anak : “ ya … ma”
ibu : “ kira-kira menurut Ali, adakah orang bisa marah bila kita tidak salah….. ?
anak : berpikir …. dan menyetujui.
Ibu : “jadi eyang tadi marah karena Ali melakukan kesalahan, dan eyang ingin
mengingatkan kita, berarti eyang itu baik sekali ya, mau mengingatkan Ali
anak : “iya, eyang kalau begitu baik ya .. ma”
6.      Model incantation
“ tiap hari tambah pandai, tambah kuat, tambah sehat, tambah kaya, tidak ada kata gagal .. yang ada adalah sukses atau belajar “ pengulangan terhadap kalimat ini dengan disertai gerakan-gerakan tertentu yang membuat anda semangat dikatakan sebagai model incantation. Jadi incantation berbeda dengan affirmasi. Lakukan pengulangan ini beberapa kali dalam kurun waktu selama 1 bulan, kemudian bisa diganti dengan kalimat yang lain atau pilihan kata lainnya yang sesuai dengan keinginan anda. Bagi pembelajar auditory model ini lebih tepat. Efektifitas dari incantion dapat anda evaluasi ketika anda mendapatkan suara dari alam bawah sadar anda ketika makan. Misal : “ jangan makan itu terlalu banyak.. katanya mau sehat” atau “ kenapa tak segera ambil buku.. katanya mau pandai”. Suara – suara itu mampu membangkitkan diri kita untuk menuruti kemauan dari alam bawah sadar kita sendiri. Atau ketika ada orang lain yang memberikan kita informasi maka dengan mudahnya atau tanpa penolakan kita mengikuti saran rekan kita. Disaat seperti itulah efektifitas dari incantation kita telah bekerja dengan baik.
7.      Model penetapan tujuan.
Dalam memanfaatkan model ini maka anda harus menetapkan tujuan yang besar agar suara- suara alam bawah sadar yang menolak keinginan anda semakin besar. Lakukan terus menerus selama 1 bulan, maka nilai yang bertentangan di alam bawah sadar dengan cita-cita kita dapat dikalahkan. Model ini menghendaki : penetapan tujuan yang jelas dan detail, kemudian membayangkan bahwa tujuan tersebut tercapai sebagai wujud kita bersyukur dan kemudian bayangkan apa yang akan terjadi pada diri anda dan orang disekitar anda ketika tujuan tersebut tercapai.
Model-model yang ditunjukkan diatas lebih sesuai bagi mereka yang memiliki kecerdasan intrapersonal yang tinggi ( personal management ). Bagi individu yang lemah kecerdasan intrapersonalnya maka banyak keraguan dalam dirinya, disarankan untuk memanfaatkan kecerdasan mereka yang tertinggi dalam mengembangkan diri.
C.    CIRI-CIRI ANAK YANG MEMPUNYAI POTENSI KECERDASAN INTRAPERSONAL
Ciri-ciri anak yang berpotensi mempunyai Kecerdasan Intrapersonal diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Mengenal dirinya dengan baik termasuk kelebihan dan kekurangnnya. Mampu introspeksi diri dan memiliki niat besar untuk memperbaiki diri.
2.      Mudah menerima input bahkan kritikan terhadap dirinya, misalnya diberitahu kalau model rambutnya tidak pas.
3.      Tahu apa yang dimau dan jelas dengan yang ingin dicapainya sebagai cita-cita.
4.      Beberapa dari mereka ada yang senang akan kesendirian, diantaranya senang berdialog dengan dirinya sendiri.

D.    PERANAN GURU DAN ORANGTUA UNTUK POTENSI ANAK DALAM KECERDASAN INTRAPERSONAL SUPAYA BISA BERKEMBANG DENGAN BAIK DAN MAKSIMAL
Ada beberapa cara yang bisa Guru dan Orangtua pakai untuk menstimulasi perkembangan Intrapersonal pada anak supaya bisa berkembang baik dan maksimal, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.              Perjelas cita-cita, keinginan dan mimpi-mimpinya.
2.              Menulis di buku harian.
3.              Ajak anak membahas apa kekuatan dan kelemahan serta cara mengatasi kekurangnnya.
4.              Sering-seringlah minta pendapatnya dalam diskusi.
5.              Ajak anak mengenal dirinya. Misal, biarkan mereka berekspresi ketika senang, sedih, gembira, sakit, kecewa, marah, tidak suka, dll
6.              Berikan mereka waktu untuk berasa dalam keheningan. Jangan diganggu atau dianggap aneh.
7.              Perbanyak buku-buku diperpustakaan dengan aneka jenis buku tentang motivasi diri, pengalaman orang-orang yang berjuang keras menghadapi hidup, melawan penyakit, buku cerita anak-anak yang tidak mampu. Juga film-film perjuangan melawan kekurangan diri, seperti olimpiade orang cacat.
BAB III
PENUTUP

A.    SIMPULAN
Berdasarkan uraian bahasan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Kecerdasan Intrapersonal dapat menstimulasi potensi anak dalam intrapersonalnya. Kecerdasan Intrapersonal bisa berkembang dengan baik dan maksimal bila didukung oleh Kondisi yang relevan, ini juga menginformasikan bahwa manusia bertindak dan dikuasai oleh kebiasaannya dan kebiasaan itu dilakukan karena pengaruh ketidaksadaran.
Pada intinya Kecerdasan Intrapersonal adalah kecerdasan memahami diri sendiri, kecerdasan mengetahui siapa diri sendiri sebenarnya, mengetahui kelebihan dan kelemahan diri sendiri dan kecerdasan intrapersonal tersebut ada pada diri  setiap orang tetapi dengan tingkatan yang berbeda.

B.     SARAN
Bertolak dari bahasan tersebut diatas anak yang berkemampuan intrapersonal jangan di diskriminatif  justru harus di dorong dan di arahkan dengan tepat.
Bagi individu yang lemah kecerdasan intrapersonalnya disarankan untuk  memanfaatkan kecerdasan mereka yang tertinggi dalam mengembangkan diri. Guru, pendidik dan orang tua harus mampu mengenali kecerdasan anak kecerdasan anak sejak dini sesuai tipe-nya sehingga dapat memberikan motivasi dan arahan yang tepat agar anak dapat mengembangkan diri sesuai kecerdasan yang dimilikinya.