Kamis, 08 Maret 2012

makalah Kecersdasan Majemuk


ABSTRAKSI
Kecerdasan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses dan gagalnya Peserta Didik belajar di sekolah. jenis kecerdasan , yaitu: (1) Kecerdasan Verba(bahasa), (2)Kecerdasan Logika (matematika), (3) Kecerdasan Spasial (visual), (4) Kecerdasan Tubuh ( kinestetik), (5) Kecerdasan Musikal (ritmik), (6) Kecerdasan Interpersonal, (7) Kecerdasan Intrapersonal, dan (8) Kecerdasan Spiritual.

Kata Kunci : Kecerdasan majemuk, sekolah, matematika


A.    PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Kecerdasan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses dan gagalnya Peserta Didik belajar di sekolah. Peserta Didik mempunyai taraf kecerdasan rendah atau di bawah normal sukar untuk diharapkan memperoleh prestasi yang tinggi. Tetapi tidak ada jaminan bahwa dengan taraf kecerdasan tinggi seseorang secara otomatis  dia  akan sukses belajar di sekolah.
Ada banyak kecerdasan yang dimiliki setiap orang. Teori ini juga menekankan pentingnya “model” atau teladan yang sudah berhasil mengembangkan salah satu kecerdasan hingga puncak.( Howard Gardner )
2.      Rumusan Masalah
a.       Apa sajakah yang termasuk dalam kecerdasan majemuk?
b.      Bagaimana kecerdasan majemuk dalam pembelajaran matematika?
c.       Apakah manfaat dari kecerdasan majemuk?
d.      Bagaimana cara mengembangkan multiple intelligences?

  1. MACAM-MACAM MULTIPLE INTELLIGENCES ( KECERDASAN MAJEMUK)
Dalam buku konsep dan makna pembelajaran “( Siagala, 2005 : 84 ) memaparkan terdapat delapan jenis kecerdasan , yaitu: (1) Kecerdasan Verba(bahasa), (2)Kecerdasan Logika (matematika), (3) Kecerdasan Spasial (visual), (4) Kecerdasan Tubuh ( kinestetik), (5) Kecerdasan Musikal (ritmik), (6) Kecerdasan Interpersonal, (7) Kecerdasan Intrapersonal, dan (8) Kecerdasan Spiritual.
1.      Kecerdasan Verba
Kecerdasan dalam penggunaan bahasa ( bicara, mendengar, membaca, menulis). Mereka yang memiliki atau mengasah kecerdasan ini dapat mengikuti dengan baik pembelajaran klasikal dan metodologi tradisional.
2.      Kecerdasan Logika
Yaitu kecerdasan dalam penggunaan angka atau bilangan, hubungan sebab akibat, dan problem solving.  Seorang yang memiliki atau mengasah kecerdasan ini dapat mengikuti pembelajaran dalam klasikal
Bentuk kecerdasan ini termasuk yang paling mudah distandarisasikan  dan diukur. Kecerdasan ini sebagai pikiran analitik dan sainstifik serta bisa melihatnya dalam diri ahli sains , programer komputer, akuntan, banker, dan tentu saja ahli matematika.
3.      Kecerdasan Spasial
Kecerdasan yang meliputi kemampuan untuk pengamatan secara visual, mengimajinasikan apa yang sedang dibicarakan untuk membangun pengertian tetap atau baru. Mereka yang memiliki kecerdasan ini senang dengan model pembelajaran yang menggunakan grafik , peta, tabel, puzzle atau apa saja yang dapat dilihat.
4.      Kecerdasan Tubuh
Bentuk kecerdasan ini memungkinkan terjadinya hubungan antara pikiran dan tubuh yang diperlukan untuk berhasil dalam aktivitas-aktivitas seperti menari, melakukan pantomim, berolahraga, seni bela diri, dan memainkan drama.
5.      Kecerdasan Musikal
Kecerdasan yang meliputi penguasaan pola-pola , ritme, instrumen, ekspresi musik dan mudah mengingat pelajaran yang diiringi musik.
6.      Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan dalam bersosialisasi  sehingga seseorang yang cerdas interpersonalnya akan mudah bergaul dan senang belajar kelompok. Profesi yang sesuai : Politisi, guru, pemimpin religius, penasehat, penjual, manager, dan public relection.

7.      Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan dalam berdialog  dengan perasaan, nilai-nilai, dan gagasan sendiri . Mereka yang memiliki kecerdasan ini cenderung pendiam namun memikir yang dalam tentang hal-hal yang mereka pelajari , senang  belajar dengan menyendiri, dan suka merenung.
8.      Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan yang dimiliki bila diikuti dengan atau melalui aktivitas . Mereka yang memiliki kecerdasan ini senang dengan pembelajaran yang melibatkan aktivitas fisik seperti game , olahraga, dan praktik.
9.      Kecerdasan Natural
Kecerdasan untuk dapat bekerjasama dan menyelaraskan diri dengan alam atau lingkungan. Mereka yang memiliki kecerdasan  ini senang pembelajaran  di luar ruangan , karyawisata, ramah, dan perhatian terhadap kondisi alam.
10.  Kecerdasan eksistensial
Kecerdasan dalam memahami makna hidup sehingga umumnya seseorang yang cerdas secara spiritual akan memiliki kelebihan  yang terlihat dari integritas, karakter dan nilai hidup yang dimilikinya. Beragam aspek kecerdasan dalam diri seseorang secara bersama-sama membangun tingkat kecerdasan  orang tersebut.
Kecerdasan beragam inilah yang membuat masing-masing orang memiliki kepribadian yang unik dan tidak sama satu dengan yang lainnya. Seseorang dapat memiliki beberapa bahkan semua kecerdasn tersebut dengan selalu mengasah dan melatih semua potensi yang ada pada dirinya www.sekolahindonesia.com

C.    Kecerdasan Majemuk dalam Matematika
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang penting sebagai bekal dalam kehidupan sehari-hari. Matematika adalah dasar dalam studi lebih lanjut dan dasar bagi pengembangan ilmu lainnya. Sehingga matematika dapat dijadikan sebagai bidang keilmuan yang wajib dipersiapkan sejak dini.
Salah satu sarana dalam mempersiapkannya adalah melalui pendidikan formal di bangku sekolah, tetapi pada kenyataannya matematika kurang diminati oleh siswa, dan siswa merasa takut terhadap matematika. Padahal minat merupakan salah satu penentu prestasi belajar.
Faktor tidak diminatinya matematika adalah pembelajaran yang tidak memfasilitasi kecerdasan majemuk  yang ada pada siswa. Pembelajaran di sekolah hanya bertumpu pada satu atau dua jenis kecerdasan saja (kecerdasan matematika dan kecerdasan linguistik). Padahal sisiwa memiliki delapan kecerdasan sebagai potensi yang disebut kecerdasan majemuk.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar matematika siswa.
Dengan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk, siswa yang dengan beragam dominasi kecerdasan dapat terfasilitasi pada saat belajar matematika, sehingga hasil belajar siswa  dari segi kognitif (prestasi belajar) dan afektif (minat) meningkat.
Sehingga hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

D.    Manfaat Multiple Inteligences di Dalam Proses Pendidikan yang Dilaksanakan
Kita dapat menggunakan kerangka kecerdasan majemuk  dalam       melaksanakan proses pengajaran secara luas. Aktivitas yang dapat dilakukan seperti menggambar, menciptakan lagu, mendengarkan musik, dan melihat pertunjukan dapat menjadi pintu masuk yang vital ke dalam proses belajar. Bahkan siswa yang penampilannya kurang baik pada saat proses belajar  menggunakan pola tradisional (menekankan bahasa dan logika). Jika aktivitas ini dilakukan akan memunculkan semangat mereka untuk belajar.
Dengan kecerdasan majemuk, maka anda menyediakan kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kebutuhan, minat, dan talentanya.
Peran serta orang tua dan masyarakat akan semakin meningkat dalam mendukung proses belajar mengajar. Hal ini bisa terjadi karena setiap aktivitas siswa di dalam proses belajar akan melibatkan anggota masyarakat.
Siswa akan mampu menunjukkan dan bebagi tentang kelebihan yang dimilikinya. Membangun kelebihan yang dimiliki akan memberikan suatu motivasi untuk menjadikan siswa sebagai seorang spesialis.
Pada saat anda mengajar untuk memahami siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang positif dan meningkatkan kemampuan untuk mencari solusi dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya.
Kecerdasan Majemuk memberikan pandangan bahwa terdapat sembilan macam kecerdasan yang dimiliki oleh setiap orang. Yang membedakan antara satu dengan yang lainnya adalah komposisi atau dominasi dari kecerdasn tersebut.

E.     Mengembangkan Kecerdasan Majemuk  Siswa  
Mengembangkan kecerdasan majemuk anak merupakn kunci utama untuk kesuksesan  masa depan anak. Sebagai orang tua masa kini kita sering kali menekan  agar  anak berprestasi secara akademik di sekolah menjadi juara.
Mengembangkan kecerdasan majemuk anak merupakn kunci utama untuk kesuksesan masa depan anak. Peran orang tua dalam memberikan latihan-latihan dan lingkungan yang mendukung jauh lebih penting dalam menjadikan kecerdasan seorang anak.

F.     Peran Guru  dalam Pembelajaran
Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk diperoleh anak-anak ataupun orang dewasa. Pendidikan menjadi salah satu modal bagi seseorang agar dapat berhasil dan mampu meraih kesuksesan dalam hidupnya. Mengingat akan pentingnya pendidikan maka pemerintah pun mencanagkan program wajib belajar sembilan tahun. Melakukan perubahan kurikulum dan untuk mencoba mengakomodasikan kebutuhan siswa.
Kecerdasan intelektual bukan hanya mencakup kecerdasan logika dan verba , tetapi juga harus dilihat dari aspek kinetis, musikal, visual-spartial, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis.
Kita cenderung hanya menghargai orang yang memang ahli di dalam kemampuan logika dan bahasa. Kita harus memberikan perhatian yang seimbang terhadap orang-orang yang memiliki talenta(gift) di dalam kecerdasan yang lainnya.
Melihat betapa penting proses pembelajaran bagi manusia terlepas sedikit  atau banyak, peran guru sangat penting . Guru sebagai sosok pribadi , manusia yang monopluralis memiliki banyak kelemahan dan kelebihan. Namun demikian kelemahan yang dimiliki seorang guru selayaknya tidak menjadi penghambat dari berlangsungnya proses pembelajaran itu sendiri.
Mengingat manusia adalah makhuk monopluralis , yaitu manusia yang memiliki banyak unsur kodrat (plural), namun merupakan  satu kesatuan yang utuh. Jika ditinjau dari kedudukannya, susunan, dan sifatnya,  manusia bersifat monodualis. Sebagai makhluk Tuhan dan sebagai makhluk individu yang terdiri dari unsur jiwa dan raga.
Maka guru dalam proses pembelajaran juga  harus memandang siswa sebagai makhluk monopluralis. Dengan demikian  maka semua potensi yang dimiliki oleh siswa dapat berkembang dengan optimal.Dan semua potensi yang dimilikinya dapat digunakan untuk memanusiakan manusia dalam proses pembelajaran.

G.    KESIMPULAN
Dalam buku konsep dan makna pembelajaran “( Siagala, 2005 : 84 ) memaparkan terdapat delapan jenis kecerdasan , yaitu: (1) Kecerdasan Verba(bahasa), (2)Kecerdasan Logika (matematika), (3) Kecerdasan Spasial (visual), (4) Kecerdasan Tubuh ( kinestetik), (5) Kecerdasan Musikal (ritmik), (6) Kecerdasan Interpersonal, (7) Kecerdasan Intrapersonal, dan (8) Kecerdasan Spiritual
Kecerdasn Majemuk memberikan pandangan bahwa terdapat sembilan macam kecerdasan yang dimiliki oleh setiap orang. Yang membedakan antara satu dengan yang lainnya adalah komposisi atau dominasi dari kecerdasn tersebut.
Dengan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk, siswa yang dengan bergam dominasi kecerdasan dapat terfasilitasi pada saat belajar matematika, sehingga hasil belajar siswa  dari segi kognitif ( prestasi belajar) dan afektif (minat) meningkat.
Maka guru dalam proses pembelajaran juga  harus memandang siswa sebagai makhluk monopluralis. Dengan demikian  maka semua potensi yang dimiliki oleh siswa dapat berkembang dengan optimal.

DAFTAR PUSTAKA
Subiyantoro,Andre. 2009. ”Kecerdasan Majemuk. http://andreysubiantoro.jigsy.com/2009/03/03/aktivitas-belajar/. Diakses tanggal 15 Juni 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar