Kamis, 08 Maret 2012

KECERDASAN INTRAPERSONAL


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Mendidik anak bukan hal yang mudah, Guru dan orang tua harus paham betul dengan kondisi, perilaku dan karakter anak dengan baik. Di lingkungan kita sudah lazim dikenal bahwa anak yang pintar adalah anak yang nilai raport atau ulangan yang bagus atau hal-hal yang ukurannya sifatnya masih belum menjadi representasi menyeluruh dari kecerdasan anak . Seorang anak bisa jadi unggul di bidang tertentu dan lemah di bidang lain. Dengan kata lain, anak memiliki tipe kecerdasan yang berbeda-beda.
Lebih lanjut dinyatakan bahwa kecerdasan ada pada diri  setiap orang tetapi dengan tingkat yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki cara unik untuk menyerap dan mengaktualisasikan informasi dan pengetahuan.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis mengambil judul : KECERDASAN INTRAPERSONAL
B.     IDENTIFIKASI MASALAH
Sesuai dengan judul makalah ini “Kecerdasan Intrapersonal”, terkait dengan Teori yang dikembangkan oleh Howard Gardner, dari Harvard University, Dia menyebutkan bahwa kecerdasan dapat dilihat dari 9 macam. Seringkali kita hanya menilai kecerdasan dari satu macam saja.
9 Macam Kecerdasan menurut Gardner
1.             Kecerdasan Logika Bahasa (Logical-linguistic), yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan kata dan bahasa (orator, penulis, penyiar, dll).
2.             Kecerdasan Logika Matematika (Logical-mathematical) adalah kecerdasan yang berkaitan dengan angka dan pemecahan masalah (ahli matematika, bankir, dll).
3.             Kecerdasan Spasial (Spatial), yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan gambar dan citra visual (sutradara, desainer, seniman, dsb).
4.             Kecerdasan Musik (Musical), yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan kepekaan terhadap tinggi rendah nada dan suara (penyanyi, komposer, dll).
5.              Kecerdasan Kinestetik (Bodily-Kinesthetic), yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan gerak tubuh (atlet, penari, dsb).
6.             Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal), yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan interaksi sosial (politisi, psikolog, pekerja sosial, dsb).
7.              Kecerdasan Intrapersonal (Interapersonal), yaitu kecerdasan yang berkaitan pemahaman diri (psikolog, spiritualis, penulis, dll).
8.              Kecerdasan Naturalistik (Naturalistic), yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan perhatian/kepekaan terhadap alam dan lingkungan (ahli biologi, pecinta alam, aktivis lingkungan, pendaki gunung, dll).
9.             Kecerdasan Eksistensial (Existensial), yaitu kecerdasan yang berkaitan kepekaan menghubungkan antara keberadaan diri (eksistensi diri) dengan alam semesta (filosof, spiritualis, ilmuwan, seniman, dsb).

Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1.          Apa yang di sebut dengan Kecerdasan Intrapersonal ?
2.          Pengertian Kecerdasan Intrapersonal
3.          Memanfaatkan Kecerdasan Intrapersonal untuk Pengembangan Diri
4.          Ciri-ciri anak yang mempunyai Potensi Kecerdasan Intrapersonal
B.     PEMBAHASAN MASALAH.
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas adalah :
a.              Pengertian Kecerdasan Intrapersonal;
b.             Kecerdasan Intrapersonal untuk Pengembangan Diri;
c.              Ciri-ciri Anak yang mempunyai Potensi Kecerdasan Intrapersonal;
d.            Peranan Guru dan Orangtua untuk potensi anak dalam kecerdasan intrapersonal supaya bisa berkembang dengan baik dan maksimal.


C.    METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan cara study Literatur yakni penulis mengumpulkan bahan dan konsep dari buku dan jalur internet.

D.    SISTEMATIKA  PENULISAN
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
B.     IDENTIFIKASI MASALAH
C.     PEMBAHASAN MASALAH
D.    METODE PENULISAN
E.     SISTEMATIKA PENULISAN

BAB II PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN KECERDASAN INTRAPERSONAL.
B.     KECERDASAN INTRAPERSONAL UNTUK PENGEMBANGAN DIRI
C.     CIRI-CIRI ANAK YANG MEMPUNYAI POTENSI KECERDASAN INTRAPERSONAL
D.    PERANAN GURU DAN ORANGTUA UNTUK POTENSI ANAK DALAM KECERDASAN INTRAPERSONAL SUPAYA BISA BERKEMBANG DENGAN BAIK DAN MAKSIMAL


BAB III PENUTUP
A.    SIMPULAN
B.     SARAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB II
PEMBAHASAN

A.           PENGERTIAN KECERDASAN INTRAPERSONAL.
Kecerdasan Intrapersonal adalah kecerdasan memahami diri sendiri, kecerdasan mengetahui siapa dirinya sebenarnya. Walaupun paling sulit dimengerti, kecerdasan ini mungkin paling penting diantara kedelapan kecerdasan.
Kecerdasan intrapersonal tercermin dalam kesadaran mendalam akan kesadaran diri. Kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri, yang melibatkan kemampuan untuk secara tepat dan nyata menciptakan gambaran mengenai diri sendiri.
Suparno menjelaskan kecerdasan intrapersonal sebagai kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasar pengenalan diri itu. Seperti yang diungkapkan  Jasmine, orang dengan kecerdasan intrapersonal tinggi pada umumnya mandiri.
Selain itu, mereka memiliki rasa percaya diri yang besar serta senang bekerja berdasarkan program sendiri dan hanya dilakukan sendirian. Bagian depan otak memainkan peran dalam pengetahuan intrapersonal. Kerusakan di bagian bawah dari bagian depan otak kemungkinan menyebabkan orang mudah tersinggung, sedangkan kerusakan di bagian atas kemungkinan besar menyebabkan sikap acuh tak acuh, kelesuan, kelambatan, dan apati (semacam depresi kepribadian).
Anak autis merupakan contoh seseorang dengan kecerdasan intrapersonal yang cacat. Anak itu mungkin bahkan tidak mampu merujuk pada diri sendiri, tetapi di waktu yang sama mampu dalam bermusik, matematika atau kemampuan lain. Kecerdasan intrapersonal tinggi dimiliki para pendo’a batin dan pembimbing rohani.



B.            KECERDASAN INTRAPERSONAL UNTUK PENGEMBANGAN DIRI
Kecerdasan Intrapersonal (personal management) adalah : Kecerdasan berkaitan dengan kemampuan individu yang memiliki kemauan kuat dan tak mudah untuk ditentang kemauannya. Misalnya : saya harusnya menerima tawaran dia, karena dengan menerima tawaran itu peluang saya jauh lebih besar untuk ….., saya harus lebih tegas lagi terhadap dia karena hanya dengan cara ini saya …..Sedangkan mereka yang rendah Intrapersonalnya (level 8 – 10 ), kemauannya mudah diarahkan oleh pihak lain.
Oleh karena itu mereka tidak disarankan untuk menggunakan kecerdasan ini dalam pengembangan dirinya. Banyak keraguan ketika ia berbicara dengan dirinya sendiri. Bila kecerdasan interpersonalnya lebih tinggi maka individu ini cenderung untuk berbicara dengan dirinya sendiri tentang orang lain bukan kemauan dirinya. Seperti : “hari raya (lebaran) sudah dekat, bagaimana Ani (teman) bisa dapat tiket bis, sedangkan neneknya meninggal…. kasihan dia, bagaimana ia bisa pulang…… “dsb.
Berbicara terhadap diri sendiri seringkali dilakukan oleh individu dengan kecerdasan intrapersonal yang tinggi. Dalam keadaan kesadaran penuh ( realita sehari-hari) individu cenderung menggunakan kecerdasan ini setiap melakukan sesuatu. Teknik yang sering dilakukan oleh individu adalah dengan model affirmasi . Seperti : “saya harus…, saya memang harus melakukan itu …. “dengan cara mengulang kalimat tersebut beberapa kali untuk melakukan penguatan atas tindakan yang akan dilakukannya. Namun teknik yang lebih tepat lagi adalah model incantation dimana ia melibatkan faktor emosi dan gerak ketika dia mengulang kalimatnya. Karena setiap tindakan manusia pasti melibatkan faktor emosi. Langkah yang tepat adalah dengan urutan sebagai berikut : THINK – FEEL – DO , tetapi kebanyakan manusia melakukannya dengan DO – THINK – FEEL , setelah melakukan kemudian ia menyesal. Kondisi ini juga menginformasikan bahwa manusia bertindak dikuasai oleh kebiasaannya dan kebiasaan itu dilakukan karena pengaruh ketidaksadaran (alam bawah sadar).
Latihan yang tepat adalah pada saat kesadaran mengalami penurunan dan ketidaksadaran meningkat, hal ini terjadi pada saat otak berada pada gelombang theta atau tubuh dalam keadaan relaks atau malam menjelang tidur. Gunakan waktu sebelum tidur untuk menginstall alam bawah sadar kita. Hal yang dapat dilakukan adalah :
1.        Membuat rencana yang akan dilakukan keesokkan harinya.
Membayangkan apa yang perlu dilakukan pada keesokkan hari di kantor, bayangkan anda dapat melakukannya dengan baik, bayangkan anda telah menyelesaikannya dan bayangkan pula reaksi apa yang akan terjadi pada orang-orang disekitar anda dan bagaimana perasaan anda sendiri. Gambarkan perasaan itu dengan jelas.
2.      Evaluasi hasil yang dicapai pada hari ini
Sebaiknya kegiatan ini dapat dilakukan rutin untuk dapat mengevaluasi kemajuan yang kita capai. Tindakan apa sajakah yang pada hari ini dapat kita lakukan dengan lebih baik dan tindakan-tindakan apa sajakah yang belum dilakukan dengan baik. Ada sebagian orang juga memanfaatkan moment ini untuk mempertimbangkan tentang apa yang tak bisa ia terima berkaitan dengan perkataan dan perlakuan pihak lain terhadap diri kita. Mempertimbangkan berarti menimbang dan kegiatan menimbang perlu dilakukan dengan dua sisi. Yaitu bagaimana kita melihat dari sudut pandang orang lain dan diri kita. Dasar pemikirannya bahwa tak ada orang yang tak mengambil keputusan yang terbaik di dalam hidupnya, Oleh karena itu banyak orang mempertahankan pendapatnya sendiri yang dianggapnya benar.
Sedangkan qualitas keputusan ditentukan oleh dasar pertimbangannya,  keputusan yang kurang tepat adalah karena dasar pertimbangannya saja yang kurang dan itu adalah hal yang wajar. Kegiatan evaluasi ini mampu meningkatkan kecerdasan emosional kita sehingga kita mampu memperbaiki diri kita dalam kaitannya dengan pihak lain, bukankah dalam setiap persoalan pasti ada hikmah yang dapat dipetik.
3.      Gunakan ungkapan “ saya sedang dalam proses”
Ada kalanya kita sulit percaya bahwa semua hasrat dan harapan kita akan terwujud menjadi kenyataan, terutama bila kita terus menerus fokus pada kenyataan bahwa kita belum berhasil mencapai apa yang kita cita-citakan. Dasar pemikirannya adalah bila kita tak meyakini sesuatu itu terwujud maka kita sulit menumbuhkan kemauan untuk mewujudkannya. Karena segala sesuatu yang ada didunia semua terwujud 2 kali, pertama didalam benak kita dan kemudian menjadi ada. Apa yang dipikirkan akan dapat terwujud. Namun nilai-nilai di alam bawah sadar juga ikut berperan dimana ia akan menolak apa yang coba kita ciptakan dialam pikir. Oleh karena itu gunakan kalimat “ saya sedang dalam proses untuk mendapatkan ….. “
4.      Menggunakan pilihan kata yang tepat.
Kata-kata yang digunakan dapat diterima atau ditolak oleh alam bawah sadar ( nilai yang telah ada sebelumnya). Kata seksi atau ideal lebih sesuai bila digunakan untuk melangsingkan tubuh dibandingkan kata-kata “saya ingin kurus…”. hal ini dapat dijelaskan, dimana pada saat kita kanak-kanak, perlakuan orang-orang disekitar kita kurang memberikan nilai yang positif terhadap anak yang kurus. Persepsi itu tentunya tertanam dan menjadi nilai keyakinan kita.
5.      Model persetujuan dan koreksi (sandwich +, -, + )
Kita perlu sadari bersama bahwa proses masuk pasti lebih lama dari proses keluar. Oleh karena itu untuk dapat masuk dan membuat koreksi atas nilai atau belief yang salah maka kita perlu menggunakan model persetujuan lebih dulu baru kemudian melakukan koreksi dan diakhiri dengan model persetujuan. Berikut ini kami berikan contoh dialog ibu dan anak :
Ibu : “tadi siang Ali dimarahi oleh Eyang..ya”
Anak : menganggukkan kepalanya
Ibu :” perasaan Ali tak enak ya, waktu dimarahi. Ali merasa mangkel dan tidak terima..
mama dulu juga pernah mengalami seperti itu …”
anak : “ ya … ma”
ibu : “ kira-kira menurut Ali, adakah orang bisa marah bila kita tidak salah….. ?
anak : berpikir …. dan menyetujui.
Ibu : “jadi eyang tadi marah karena Ali melakukan kesalahan, dan eyang ingin
mengingatkan kita, berarti eyang itu baik sekali ya, mau mengingatkan Ali
anak : “iya, eyang kalau begitu baik ya .. ma”
6.      Model incantation
“ tiap hari tambah pandai, tambah kuat, tambah sehat, tambah kaya, tidak ada kata gagal .. yang ada adalah sukses atau belajar “ pengulangan terhadap kalimat ini dengan disertai gerakan-gerakan tertentu yang membuat anda semangat dikatakan sebagai model incantation. Jadi incantation berbeda dengan affirmasi. Lakukan pengulangan ini beberapa kali dalam kurun waktu selama 1 bulan, kemudian bisa diganti dengan kalimat yang lain atau pilihan kata lainnya yang sesuai dengan keinginan anda. Bagi pembelajar auditory model ini lebih tepat. Efektifitas dari incantion dapat anda evaluasi ketika anda mendapatkan suara dari alam bawah sadar anda ketika makan. Misal : “ jangan makan itu terlalu banyak.. katanya mau sehat” atau “ kenapa tak segera ambil buku.. katanya mau pandai”. Suara – suara itu mampu membangkitkan diri kita untuk menuruti kemauan dari alam bawah sadar kita sendiri. Atau ketika ada orang lain yang memberikan kita informasi maka dengan mudahnya atau tanpa penolakan kita mengikuti saran rekan kita. Disaat seperti itulah efektifitas dari incantation kita telah bekerja dengan baik.
7.      Model penetapan tujuan.
Dalam memanfaatkan model ini maka anda harus menetapkan tujuan yang besar agar suara- suara alam bawah sadar yang menolak keinginan anda semakin besar. Lakukan terus menerus selama 1 bulan, maka nilai yang bertentangan di alam bawah sadar dengan cita-cita kita dapat dikalahkan. Model ini menghendaki : penetapan tujuan yang jelas dan detail, kemudian membayangkan bahwa tujuan tersebut tercapai sebagai wujud kita bersyukur dan kemudian bayangkan apa yang akan terjadi pada diri anda dan orang disekitar anda ketika tujuan tersebut tercapai.
Model-model yang ditunjukkan diatas lebih sesuai bagi mereka yang memiliki kecerdasan intrapersonal yang tinggi ( personal management ). Bagi individu yang lemah kecerdasan intrapersonalnya maka banyak keraguan dalam dirinya, disarankan untuk memanfaatkan kecerdasan mereka yang tertinggi dalam mengembangkan diri.
C.    CIRI-CIRI ANAK YANG MEMPUNYAI POTENSI KECERDASAN INTRAPERSONAL
Ciri-ciri anak yang berpotensi mempunyai Kecerdasan Intrapersonal diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Mengenal dirinya dengan baik termasuk kelebihan dan kekurangnnya. Mampu introspeksi diri dan memiliki niat besar untuk memperbaiki diri.
2.      Mudah menerima input bahkan kritikan terhadap dirinya, misalnya diberitahu kalau model rambutnya tidak pas.
3.      Tahu apa yang dimau dan jelas dengan yang ingin dicapainya sebagai cita-cita.
4.      Beberapa dari mereka ada yang senang akan kesendirian, diantaranya senang berdialog dengan dirinya sendiri.

D.    PERANAN GURU DAN ORANGTUA UNTUK POTENSI ANAK DALAM KECERDASAN INTRAPERSONAL SUPAYA BISA BERKEMBANG DENGAN BAIK DAN MAKSIMAL
Ada beberapa cara yang bisa Guru dan Orangtua pakai untuk menstimulasi perkembangan Intrapersonal pada anak supaya bisa berkembang baik dan maksimal, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.              Perjelas cita-cita, keinginan dan mimpi-mimpinya.
2.              Menulis di buku harian.
3.              Ajak anak membahas apa kekuatan dan kelemahan serta cara mengatasi kekurangnnya.
4.              Sering-seringlah minta pendapatnya dalam diskusi.
5.              Ajak anak mengenal dirinya. Misal, biarkan mereka berekspresi ketika senang, sedih, gembira, sakit, kecewa, marah, tidak suka, dll
6.              Berikan mereka waktu untuk berasa dalam keheningan. Jangan diganggu atau dianggap aneh.
7.              Perbanyak buku-buku diperpustakaan dengan aneka jenis buku tentang motivasi diri, pengalaman orang-orang yang berjuang keras menghadapi hidup, melawan penyakit, buku cerita anak-anak yang tidak mampu. Juga film-film perjuangan melawan kekurangan diri, seperti olimpiade orang cacat.
BAB III
PENUTUP

A.    SIMPULAN
Berdasarkan uraian bahasan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Kecerdasan Intrapersonal dapat menstimulasi potensi anak dalam intrapersonalnya. Kecerdasan Intrapersonal bisa berkembang dengan baik dan maksimal bila didukung oleh Kondisi yang relevan, ini juga menginformasikan bahwa manusia bertindak dan dikuasai oleh kebiasaannya dan kebiasaan itu dilakukan karena pengaruh ketidaksadaran.
Pada intinya Kecerdasan Intrapersonal adalah kecerdasan memahami diri sendiri, kecerdasan mengetahui siapa diri sendiri sebenarnya, mengetahui kelebihan dan kelemahan diri sendiri dan kecerdasan intrapersonal tersebut ada pada diri  setiap orang tetapi dengan tingkatan yang berbeda.

B.     SARAN
Bertolak dari bahasan tersebut diatas anak yang berkemampuan intrapersonal jangan di diskriminatif  justru harus di dorong dan di arahkan dengan tepat.
Bagi individu yang lemah kecerdasan intrapersonalnya disarankan untuk  memanfaatkan kecerdasan mereka yang tertinggi dalam mengembangkan diri. Guru, pendidik dan orang tua harus mampu mengenali kecerdasan anak kecerdasan anak sejak dini sesuai tipe-nya sehingga dapat memberikan motivasi dan arahan yang tepat agar anak dapat mengembangkan diri sesuai kecerdasan yang dimilikinya.




Semoga Bermanfaat 


2 komentar:

  1. boleh kah saya menetahui judul buku yang memuat khusus tentang kecerdasan interpersonal ini? mohon bantuannya.

    BalasHapus
  2. oyaa masukan buat anda,
    ane sering melakukan sesuatu selalu mengulang hal tersebut. contoh ane maen game pes klo permainanya enggak mendekati kenyataan seperti saat pemain salah satu menabrak pemain lain maka pemain itu tembus, lalu ane ngulang lagi game tersebut dari awal agar game tersebut mendekati kenyataan. contoh lain
    pas ane bikin lagu ane kombinasi seperti gitar dengan drum, namun saat ane kombinasi hal2 tersebut serasa gitar dan drum belum menyatu, tapi ane ngulang2 terus lagu tersebut sampai benar2 menyatu, tapi dalam pendengar teman ane lagunya udah pas dan mantap, tapi dalam pendengaran telinga ane terasa ada yang menganjal.

    jujur dengan hal tersebut ane merasa jenuh, selalu mengulang sesuatu.

    ane termasuk orang intrapersonal tapi dengan hal tersebut apakah termasuk salah satu kecerasan atau masalah secara biologi

    BalasHapus